HARI PENDIDIKAN NASIONAL “Bergerak Bersama Semarakkan Merdeka Belajar”
Hari Pendidikan Nasional (HARDIKNAS) merupakan momentum setiap tahunnya untuk mengingat kembali bahwa Founding Fathers dari bangsa Indonesia membangun Negeri ini atas dasar kesadaran tentang pentingnya Pendidikan. Ki Hadjar Dewantara yang merupakan tokoh yang dihormati sebagai bapak pendidikan nasional di Indonesia berjuang dengan keberanian untuk melawan diskriminasi pendidikan pada masa pemerintahan hindia belanda. Kala itu yang bisa mengenyam pendidikan adalah hanya anak-anak keturunan belanda dan keturunan bangsawan atau orang kaya. Kritik terhadap pemerintahan kolonial pada waktu itu menjadikan dirinya sasaran pemerintah. Dia kemudian diasingkan ke Belanda. Tidak berhenti disana Ki Hadjar Dewantara kembali ke indonesia dan mendirikan lembaga Taman Siswa. Semboyan “Tut Wuri Handayani” menjadi gerakan semangat terhadap pendidikan bagi masyarakat Indonesia bahkan sampai hari ini.
Dalam negara yang menganut sistem Demokrasi memang sangat diperlukan pendidikan. Sebab standar pertama dalam negara yang menggunakan sistem demokrasi adalah kecerdasan terhadap pengetahuan. Hampir semua negara maju yang menggunakan sistem demokrasi memiliki tingkat pengetahuan yang tinggi oleh setiap warga. Implikasi pendidikan yang paling mendasar dalam demokrasi adalah dalam memilih pemimpin. Dalam sistem demokrasi memilih pemimpin biasanya menggunakan pemelihan umum (PEMILU). Dalam hal ini tentu dibutuhkan kecerdasan masyarakat untuk melihat dan menilai secara mandiri terhadap kualitas dan kapasitas calon pemimpin yang ada. Buruknya adalah apabila pendidikan yang ada pada masyarakat dan generasi bangsa masih minim. Oleh sebab itulah pemerintah harus mengedepandakan pendidikan sebagai program utama yang harus dicapai. Undang-undang dan konstitusi sudah memberikan legitimasi kepada pemerintah melalui Pasal 31 ayat 4 UUD 1945 Amandemen ke 4 mengamanatkan bahwa negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya 20 persen dari APBN serta dari APBD untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan nasional. Dilansir dari cnbcindonesia.com pada tahun 2023 mentri keuangan sudah mengeluarkan anggaran pendidikan dalam APBN mencapai Rp. 612,2 triliun dan merupakan angka tertinggi sepanjang anggaran pendidikan di Indonesia. Hal ini menjadi pekerjaan berat yang harus dievaluasi oleh bangsa ini mengingat peringkat pendidikan Indonesia di dunia masih pada urutan 67 tertingal jauh dengan vietnam yang berada pada posisi 57 (sumber: worldtop20.org/education-database) per 1 Mei 2023.
Menteri Pendidikan , Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia melalui Surat Nomor 12811/MPK.A/TU.02.03/2023 tentang Pedoman Peringatan Hari Pendidikan Nasional Tahun 2023 memberikan tema hari Pendidikan Nasional “Bergerak Bersama Semarakkan Merdeka Belajar”. Hal ini tentu menjadi semangat baru untuk meraih cita-cita luhur bangsa yang besar ini. Bergerak bersama berarti memerlukan sinergi dari seluruh elemen negara dan masyarakat untuk mencapai suatu impian yaitu merdeka belajar.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Nadiem Makarim dalam pidatonya memberikan atensi penuh terhadap tranformasi pendidikan yang sudah berjalan sejauh ini dengan gerakan merdeka belajar dan diharapkan membuat sejarah baru untuk pendidikan bagi bangsa. Ada banyak hal yang sudah ditransformasi seperti penilaian pembelajaran secara holistik, konsentrasi pembelajaran yang berpusat kepada kreativitas dan inovasi, kesempatan besar bagi siswa maupun mahasiswa untuk mendapat pengetahuan seluas-luasnya di dalam dan di luar kampus dan kurikulum yang berbasis penekanan pembelajaran yang mendalam terhadap karakter dan kompetensi serta seleksi masuk perguruan tinggi yang berfokus pada mengukur kemampuan literasi dan bernalar. Di sisi lain dari segi pendanaan secara terbuka, transparan dan fleksibel bisa memudahkan sekolah dalam pemanfaatan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Kesempatan untuk melanjutka pendidikan ke jenjang perguruan tinggi jauh terbuka dengan perluasan program beasiswa. Oleh karena itu, kesempatan sudah terbuka luas untuk kemajuan pendidikan yang memerdekakan.
HUT PGRI KE-77 STT PAULUS MEDAN