Selasa, 13 Desember 2022 pukul 08.00 Wib s/d 14.30 Wib STT Paulus bersama dengan LPMI mengadakan Training Digital Outreach dalam rangka untuk memperlengkapi dosen dan mahasiswa STT Paulus medan dalam memenuhi amanat Agung Tuhan Yesus Kristus kepada setiap orang percaya. Pemaparan diawali oleh bapak Kristian yang menjelaskan bahwa era 4.0 masa digitalisasi dalam seluruh aspek kehidupan dunia sekarang ini, akan bergerak kepada era 5.0 masa robotik. Teknologi kemudian bukan lagi hanya sekedar media untuk menyampaikan informasi tetapi lebih dari pada itu, teknologi sudah masuk dan menyentuh privasi seluruh penggunanya. Hal itu tampak pada perkembangan sosial media seperti facebook, instagram, tik-tok, dll. Perkembangan e-commerce yang masif, alat transaksi seperti dompet digital sangat merubah banyak hal. Itulah sebabnya teknologi masa kini sudah menjadi kebutuhan setiap orang, dimana ada orang disana terdapat sosial media dan dimana ada sosial media disana ada seorang pribadi. Untuk hal itulah orang percaya harus berada dimana orang-orang membutuhkan terang. Oleh sebab itu menurut bapak Kristian, teknologi adalah sebuah masalah sekaligus peluang bagi setiap orang percaya untuk memenuhi Amanat Agung.
Selain itu, acara tersebut juga di hadiri oleh bapak Daruno Catur dan Hondason. Menurut mereka tujuan pelatihan ini adalah memberikan fasilitas kepada peserta dalam memaksimalkan teknologi yang dimiliki untuk melakukan misi Allah. Diharapkan melalui training tersebut peserta mampu menguasai 4 langkah dan alur dalam melakukan Digital Outreach (DO). Peserta juga dibekali dengan 2 aplikasi berbasis film (video) dan module beserta 1 website dalam melakukan follow up terhadap orang-orang yang akan dilayani. Aplikasi dan website tersebut diharapkan mampu menjawab tantangan pemberitaan Kabar Baik itu pada era 4.0 digitalisasi.
Acara ini sangat diapresiasi oleh seluruh peserta yang hadir. Salah satu Dosen sekaligus Kepala Prodi Magister, Pdt. Dr. Joy Sopater Wasiyono, ST.,M.Th berharap penyelenggaraan Digital Outreach ini sangat memberkati dirinya secara pribadi. Lebih daripada itu, beliau berharap LPMI juga bisa membangun kerjasama dengan lembaga-lembaga Gereja. Karena menurutnya Gereja secara organisasi dan jemaat yang ada didalamnya perlu juga mengikuti pelatihan tersebut untuk bergerak secara masif dalam melakukan amanat Agung Tuhan Yesus Kristus. Secara khusus GPdI merupakan gereja yang bertumbuh karena misi, oleh sebab itu sangatlah tepat jika LPMI menjalin kerjasama GPdI untuk memperlengkapi jemaat dan hamba-hamba Tuhan yang ada dalam penggembalaan dan perintisan Gereja. "Mumpung saya masih ada dalam struktural kepemimpinan wilayah, saya bersedia untuk menjadi jembatan untuk melakukan kerjasama", pungkas beliau.
Direktur pascasarjana merasa terharu dan bernostalgia akan peristiwa di masa-masa kuliah dalam berjuang mengabarkan Kabar Baik itu. Mengingat momen tersebut bahkan sampai meneteskan air mata akan kecintaan terhadap iman yang dipegang teguh sampai detik ini. Ini merupakan momen bagi STT Paulus Medan untuk bangkit dalam semangat Rasul Paulus yang merupakan Rasul Segala bangsa yang telah berjuang memberitakan Injil Keselamatan itu kepada seluruh dunia. Oleh karena itu mahasiswa, dosen dan seluruh keluarga besar STT Paulus Medan diharapkan tidak lalai dengan Amanat Agung Tersebut.
HUT PGRI KE-77 STT PAULUS MEDAN