Webmail |  Berita |  Agenda |  Pengumuman |  Artikel |  Video

Sejarah STT PAULUS Medan

 

            Tahun 1983 ketika Parluhutan Manalu baru saja diterima menjadi mahasiswa di salah satu Sekolah Tinggi Theologia di Yogyakarta, salah satu mata kuliah yang dibawakan oleh Rektor  kepada seluruh mahasiswa  adalah membuat suatu  rencana kerja (master plan) 10 tahun  ke depan setelah  tamat dari  perguruan tinggi tersebut.  Ketika ia membuat “master plan”  dan visinya di arahkan ke Sumatera Utara tempat ia dilahirkan, salah satu butir dalam “master plan” tersebut  adalah pendirian Sekolah Tinggi Theologia.

            Harus diakui bahwa penanggalan yang ditargetkan  untuk mendirikan Sekolah Tinggi Theologia  tidak bisa akurat,  karena si pembuat “master plan”  itu sendiri  melanjutkan studi  S2 di Aristotle University Thessalonika, Greece (Yunani). Ketika belajar di Yunani dan diberi Tuhan kesempatan untuk melayani gereja-Nya dan ditahbiskan menjadi rohaniawan di kota Arta (Akhaya) Yunani,  maka untuk  menjelaskan “master plan” itupun semakin besar karena dibantu oleh sang isteri  yang juga terdaftar  menjadi salah satu  mahasiswa  di Program Pasca Sarjana  dari Universitas yang sama.

            Tahun 1995 semua beban studi telah mereka selesaikan dan lulus dengan sangat memuaskan. Kini kerinduan pulang ke tanah air untuk merealisasikan “master plan” tersebut semakin kuat. Akan tetapi ketika  Uskup Agung  dari Selandia Baru Mgr. Dionysios mengetahui kelulusan kedua anak rohaninya tersebut maka ia segera mengundang Rev. Chrysostomos P. Manalu  beserta Keluarga untuk menetap di  di Selandia Baru  menduduki posisi Sekjen dari Gereja Orthodox Yunani yang ada di sana.

            Januari 1998, dengan pergumulan yang berat Rev. Chrysostomos P. Manalu beserta dengan keluarga mendesak His Eminence Dionysios untuk merestui rencana mereka pulang ke Indonesia. Akhirnya dengan perasaan yang berat dan perpisahan yang mengharukan, perpisahan mereka dengan  komunitas orang-orang Yunani  yang ada di Selandia Baru tidak bisa dielakkan.

            Tanggal 31 Januari  1998  mereka tiba di Indonesia dan terus melayani di kota Medan. Di kota inilah mereka mulai merintis pelayanannya. Pelayanan dimulai dari rumah mereka sendiri, lalu beberapa bulan kemudian   mendirikan Panti Asuhan. Tahun 1999 mereka mendirikan Sekolah Taman Kanak-kanak, Tahun 2000 Sekolah Dasar, dan Akademi Komputer Amik Universal, tahun 2001 mendirikan SMP.

            Demikianlah pelayanan terus berkembang dan dirasakan bahwa  saatnya tiba untuk mewujudkan salah satu butir “master plan” yaitu mendirikan Sekolah Tinggi Theologia. Ketika “genap” waktunya (gedung sudah ada,  dosen-dosen, kurikulum sudah disusun) maka awal  Januari 2005 mulailah dipersiapkan untuk melengkapi syarat-syarat yang diperlukan untuk mendirikan Sekolah Tinggi Theologia. Sesudah persyaratan dipenuhi maka Departemen Agama memberikan rekomendasi ijin operasional STT Paulus  Dengan diperolehnya  ijin operasional  STT Paulus ini  maka ditetapkan  hari peringatan lahirnya STT Paulus Medan tanggal, 29 Juni 2005 karena tanggal itu adalah hari nama dari Rasul Paulus. Jadi untuk tahun ajaran 2005/2006  dimulailah ajaran baru untuk pertama kalinya.            

File Terbaru

Facebook Fanpage

TAUTAN EKSTERNAL